Rabu, 14 Maret 2012

"The Artist" and the style


Meski film The Artist sudah hampir sebulan diputar di bioskop2 di Jakarta, tapi aku baru bisa menyempatkan menontonnya di bioskop setelah tinggal 3 biosko di Jakarta yang menayangkannya. Terlambat memang, tapi aku merasa beruntung masih bisa menikmati film yang dinobatkan sebagai film terbaik versi penghargaan Oscar tersebut di layar lebar.
Penasaran dengan berbagai review bintang empatnya dan komentar-komentar yang mengakui film tersebut sebagai film yang wajib tonton, membuatku berdoa agar film tersebut masih diputar di bioskop terdekat, setidaknya hari ini saat aku menjadwalkan untuk menontonnya.
Secara keseluruhan,  (menurutku yang awam di bidang film ini) aku  mengacungkan jempol dan menganggap memang pantas film ini menjadi film terbaik pada ajang penghargaan Oscar. Aku tidak akan berkomentar mengenai teknik sinematografi, penyutradaraan, acting atau apapun yang berkaitan dengan teknik pembuatan film disini. Yang sangat ingin aku ceritakan adalah… Fashion.. yah… yes… the costumes, the wardrobes, I love everything in it.
Mark Bridges sebagai perancang kostum “the artist” pun menang sebagai Best Costume Design untuk the artist. Sebelumnya Mark Bridges pernah menjadi costume designer untuk film “The Fighter, There will be blood, dan Boogie nights. Untuk film the artist membuat Mark mencoba membawa style tahun 20-an dengan ciri khas hiasan rambut, sepatu, coat dan dress pas badan dengan bahan jatuh yang membuat badan terlihat tinggi dan langsing. Mark bridges dan teamnya mencoba mengerjakan  seluruh wardrobe dalam 8 minggu. Dikarenakan film the artist yang memang dibuat hitam puth membuat Mark menrancang dan membuat  2 pakaian yang sama namun dengan warna yang berbeda, yang satu hitam-putih dan satu lagi berwarna warni.
Semua costum di the artist, sangat classic, cantik, dan elegan dan menurutku hampir semuanya bisa ditiru lagi di tahun 2000-an…
 

 Peppy yang tidak sengaja mengambil kesempatan berfoto bersama aktor terkenal George Valentin.

Peppy saat mencoba mengikuti audisi di rumah produksi yang sama dengan George Valentin. Baju yang dipakai adalah dress dengan kerah yang unik.

 Peppy yang menjadi sangat terkenal sedang di-interview oleh wartawan. Disini baju yang dipakai benar-benar menggambarkan sosok Peppy yang sangat-sangat glamour dan jauh berbeda dengan penampilan-penampilan sebelumnya. Dengan coat bulu dan dan tambahan accessories disana-sini. Dalam setiap penampilannya, Peppy tidak pernah lupa menggunakan topi dengan berbagai gaya khas tahun 20-an.

12 maret 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar